JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati buka suara terkait utang pemerintah yang disebut meningkat hingga 69% dalam periode 4 tahun. Kritik tersebut membuatnya disebut sebagai Menteri Pencetak Utang oleh Calon Presiden Nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Menurut Sri Mulyani, kritikan yang ditujukan kepada pemerintah tentang utang hanya melihat dari nominalnya saja. Bahkan beberapa orang yang mengkritik tidak mengetahui peruntukan utang tersebut untuk apa.
"Jadi saya hanya ingin menyampaikan, yang disampaikan bukan sesuatu hal yang baru. Adalah sesuatu yang logis. Namun sebaiknya dilihatnya dalam konteks yang lebih besar," ujarnya dalam acara konferensi pers di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (29/1/2019).
Baca Juga: Dikritik soal Utang Negara Naik 69%, Begini Jawaban Sri Mulyani
Sri Mulyani menambahkan, utang yang dilakukan pemerintah selama ini untuk menjaga ekonomi Indonesia agar tetap stabil. Apalagi selama 2018, perekonomian dalam negeri banyak mendapatkan tekanan dari eksternal.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebut penggunaan utang oleh pemerintah rata-rata untuk sektor produktif. Sebagai salah satu contohnya untuk membangun infrastruktur.