Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Propinsi Sumatera Barat Chandra menuturkan petani saat ini lebih pintar dalam menjual hasil panen mereka. “mereka tidak mau jual ke tengkulak terutama yg membeli dengan harga murah,” terangnya.
Dirinya berharap petani seterusnya dapat mengambil keuntungan besar. Untuk itu, Chandra berharap para spekulan untuk berhenti mendengungkan wacana kekurangan bawang merah. Apalagi saat ini, kebutuhan bawang merah sudah tertutupi oleh produksi lokal.
“Biasanya pedagang dan spekulan mendengungkan isu impor ke petani dan pasar, juga dihembuskan isu kelangkaan bawang. Isu impor hanya untuk menjatuhkan harga jual bawang merah yang tadinya berkisar antara dua belas hingga lima belas ribu rupiah per kilogram, tuturnya. Ini tentunya bisa merugikan petani kita,” tandas Chandra.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)