Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

3 Bank Singapura Naik Kelas dalam 500 Brand Paling Berharga di Dunia

Mulyani , Jurnalis-Rabu, 30 Januari 2019 |14:30 WIB
3 Bank Singapura Naik Kelas dalam 500 <i>Brand</i> Paling Berharga di Dunia
3 Bank di Singapura (Foto: Business Insider)
A
A
A

JAKARTA – Tiga bank terbesar Singapura yakni DBS, UOB, dan OCBC semakin berkembang selama setahun terakhir. Menurut konsultasi penilaian bisnis peringkat tahunan Brand Finance, ketiga bank tersebut naik peringkat dalam 500 merek paling berharga di dunia.

Dilansir dari Business Insider, Rabu (30/1/2019), DBS berada di peringkat ke-202 tahun ini, naik 62 tempat dari peringkat tahun lalu. Adapun dari ketiga bank tersebut, UOB mengalami peningkatan terbesar karena melonjak 128 tempat, saat ini berada di urutan ke-363. Kemudian, OCBC naik 89 tempat, dan berada di peringkat 364.

Sedangkan, lima merek yang menduduki urutan teratas adalah Amazon, Apple, Google, Microsoft, dan Samsung.

Baca Juga: Rugi, Brand Victoria Beckham Terima Suntikan Dana Rp428 Miliar

Brand Finance mengukur nilai-nilai merek dengan memperkirakan kemungkinan pendapatan di masa mendatang, berdasarkan hasil royalti mereka. Untuk masuk ke dalam urutan 500 tersebut, dilihat juga berapa banyak manfaat ekonomi bersih yang akan dicapai oleh pemberi lisensi apabila mereka melisensikan perusahaannya di pasar.

Dalam sebuah pernyataan, DBS mengatakan bahwa nilai mereknya naik 38% dari tahun lalu menjadi USD2,9 miliar tahun ini. DBS berada di peringkat 38 merek terkuat di dunia, naik secara signifikan dari 144 di 2018 yang menjadikannya merek terkuat di ASEAN.

Dengan skor Brand Strength Index (BSI) 86,8 dari 100, DBS pun naik lebih dari lima poin dari tahun lalu yang hanya 81,2.

Direktur Pelaksana Brand Finance Asia Pasifik Samir Dixit mengatakan, sebagai merek terkuat di ASEAN, DBS telah mengintegrasikan teknologi dan aspek digital dalam penawaran produk intinya untuk meningkatkan pengalaman konsumen mereka dengan cara yang mulus dan tidak mengganggu.

“Konsumen mencari solusi yang mengganggu tetapi tidak dengan biaya gangguan total terhadap pengalaman pelanggan. DBS telah berhasil menyeimbangkan hal ini dengan baik, dan ini merupakan salah satu kontributor utama kekuatan merek dan pertumbuhan bisnis mereka,” ujarnya.

Kepala Pemasaran dan Komunikasi Strategis Grup DBS Karen Ngui mengatakan bahwa perusahaan merasa terhormat untuk kembali mewakili Singapura di panggung global.

Baca Juga: Louis Vuitton Membeli Hotel Mewah Seharga Rp47 Triliun

“DBS fokus tanpa henti pada digitalisasi didorong oleh keinginan untuk membuat perbankan yang tidak terlihat sehingga pelanggan kami dapat menikmati lebih banyak kehidupan dengan bank," katanya.

Adapun Ketua Grup UOB Gan Ai Im menghubungkan peningkatan nilai merek bank dengan pendekatan berbasis nilai dalam membangun bisnis.

"Di UOB, keputusan yang kami buat dan tindakan yang kami ambil didorong oleh pendekatan ini, yang telah berperan dalam membangun merek kami di seluruh geografi dan generasi," katanya dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, Ketua Grup dan Komunikasi OCBC Kon Ching Ching juga mengatakan, sebuah merek yang kuat lebih penting daripada sebelumnya, di dunia persaingan yang semakin ketat dan meningkatnya harapan pelanggan.

“Merek OCBC mencerminkan nilai-nilai inti kami dan komitmen kami kepada pelanggan,” ujarnya.

Menurutnya, inisiatif utama yang memperkuat merek adalah kampanye Brand Promise yang diluncurkan pada tahun 2018 dengan tagline Simply Spot On.

Kampanye tersebut ditujukan untuk menciptakan solusi yang lebih baik bagi pelanggan melalui layanan, produk, dan prosesnya.

Laporan Brand Finance juga menempatkan CEO Amazon Jeff Bezos sebagai CEO top di dunia. Kemudian pemimpin teratas lainnya adalah Akio Toyoda dari Toyota, Bernard Arnault dari LVMH, Tim Cook dari Apple dan Robin Li dari Baidu.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement