Tak hanya manajemen tanam, Amit menyebutkan pihaknya akan mengimplementasikan sistem teknologi informasi/ information technology (IT) yang akan memudahkan petani sebagai mitra kerja mereka dalam mengukur hasil produksi mereka. “Satu tahun pertama adalah masa adaptasi antara kami dengan petani. Tapi tahun-tahun berikutnya kami yakin kerja sama akan berjalan sangat baik karena petani pun sudah dapat merasakan keuntungan dari menanam tebu,” jelas Amit.
Selain pengembangan lahan tebu di Kabupaten Kotim, PT HSI juga sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan pemerintah kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku. Direncanakan PT HSI akan membangun pabrik gula di atas lahan seluas 25.000 hektare dengan kapasitas awal sebesar 10.000 TCD.
Saat ini Kementan tengah gencar menggaet investor baik lokal maupun asing untuk membangun pabrik gula baru. Upaya itu dilakukan untuk mencapai target swasembada gula konsumsi pada 2019 dan gula industri pada 2025.
(Dani Jumadil Akhir)