Ida sebagai mantan penerbang mengaku tahu betul risiko yang ditimbulkan manakala sebuah bandara dibangun di tempat yang tinggi seperti perbukitan.
"Saya sebagai mantan penerbang tahu bandara yang bagus untuk didarati dan mana tidak. Bandara yang memiliki bukit sangat berisiko, khususnya pada saat pendaratan," tuturnya.
Sebagai putra Bali yang memiliki keahlian dalam kebandaraan mengaku kecewa lantaran sama sekali tidak dimintai pertimbangan oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat terhadap rencana pembangunan bandara di Kubutamaban ini.
Baca Juga: Bakal Ada 4 Bandara Baru yang Beroperasi Tahun Ini
Dia sangat keberatan jika pembangunan bandara di daerah itu harus menggusur situs-situs bersejarah dan pura yang ada di sekitarnya.