"Dan untuk mengurangi impor di masa mendatang, maka dilakukan fasilitasi investasi atau untuk mendorong ekspor pada 2018," tuturnya.
Baca Juga: Mendag: Jabar Kontributor Ekspor Tertinggi RI
Dia melanjutkan, adanya dinamika tambahan ekonomi dunia seperti perang dagang, maka pemerintah kembali menyusun kembali kebijakan di antaranya mengurangi impor komiditi dan B20.
"Sebenarnya neraca pembayaran kita sudah surplus pada kuartal IV-2018, karena transaksi modal dan finansial meningkat dalam jumlah besar. Namun, secara bersamaan defisit transaksi berjalan (CAD) masih membesar dari sektor migas, sedangkan non migas surplus kecil," ungkapnya.
Maka itu, lanjut dia, Pemerintah melakukan jangka menengah panjang termasuk adanya industri 4.0. "Sedangkan untuk tetapi jangka pendek ada kegiatan seperti hari ini," pungkasnya.
(Feby Novalius)