Saat ini kawasan Asia Tenggara pun menikmati gelombang investasi baru sejak Trump meluncurkan kebijakan tarif pertamanya pada musim semi lalu. Industri sepeda memainkan peran kecil dalam perubahan besar jaringan suplai lintas batas sejak China bergabung Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada 2001.
Perusahaan-perusahaan di sejumlah industri seperti furnitur, elektronik, pakaian, ban, vakum pembersih, dan lainnya telah memindahkan operasional ke Vietnam, Thailand dan negara Asia lainnya, sambil terus menggunakan sejumlah pemasok suku cadang di China.
“Ini masalah jangka menengah hingga jangka panjang yang tidak akan selesai dalam setahun. Semakin banyak perusahaan mulai mengambil perspektif itu,” ungkap Brett Weaver, konsultan jaringan suplai di KPMG pada Reuters .
Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) belum merespons permintaan untuk memberi komentar tentang perkembangan itu. Bagi banyak perusahaan, tarif terbukti faktor penentu dalam langkah yang sudah dipertimbangkan karena naiknya biaya tenaga kerja di China.
Tiga dekade lalu, saat Kamler pertama kali mengalihkan produksi Kent ke luar negeri, buruh di China lebih hemat 20% dibandingkan di AS. “Perbedaan itu telah menipis menjadi 5%,” papar Kamler. Produk Kent hampir 90% dari total 3 juta unit sepeda yang dijual ke Target, Walmart, dan ritel AS lainnya, berasal dari China. (Syarifudin)
(Dani Jumadil Akhir)