"Cara yang dilakukan bisa bermacam-macam, melihat kebutuhan masyarakat. Seperti bahan pokok yang murah dan segala sesuatu kalau bisa semurah mungkin, kalau bisa gratis. Itu memunculkan semua ide diberikan dalam harga yang sangat murah atau diberikan subsidi," paparnya.

Meski demikian, suatu negara tetap harus memikirkan kerberlanjutan di tengah kebijakan yang populis. Dia mencontohkan, Venzuela merupakan salah satu negara dengan kebijakan populis namun tak mampu mendorong kerbelanjutan ekonominya.
"Venezuela adalah contoh yang ekstrim, dia punya minyak banyak kemudian diberikan secara gratis kepada rakyat dan negera tetangga, sehingga ketika harga minyak jatuh, mereka bangkrut dan APBN bangkrut," ujar Sri Mulyani.
Baca Juga: Susun RAPBN 2020, Sri Mulyani Dengar Masukan Pengusaha