JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Daerah Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) DKI Jakarta Nelly Soekidi menyatakan, pihaknya menjamin tidak ada kenaikan harga beras hingga Lebaran yang akan jatuh pada awal Juni 2019. Hal itu lantaran adanya masa panen yang masih akan berlangsung sampai pertengahan tahun.
"Saya jamin enggak (ada kenaikan harga beras). Sekarang tidak usah lagi khawatir karena sampai Lebaran tidak akan ada kenaikan beras. Bukan karena faktor lain tetapi karena panen," ujar dia saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (6/3/2019).
Nelly menjelaskan, musim panen di Indonesia terdiri dari bulan Maret-Mei yang merupakan panen raya. Kemudian diikuti pada bulan Juni-Oktober dengan panen gadu atau panen pada musim kemarau yang sudah direncanakan.
Baca Juga: Jaga Harga, Bulog Sudah Gelontorkan 180 Ribu Ton Beras
Sedangkan pada bulan November-Desember merupakan musim paceklik sebab tak ada masa panen. Hal ini juga yang membuat harga beras selalu mengalami kenaikan di akhir tahun. "Makanya yang perlu diantisipasi itu bulan-bulan itu," katanya.
Oleh sebab itu, dirinya meyakini pasokan beras hingga Lebaran akan cukup sehingga tak ada imbas terjadinya kenaikan harga. "Karena sudah beberapa tahun terakhir saat Lebaran juga tidak pernah naik harga beras, karena pas panen," katanya.
Dia menyatakan, kebutuhan pasokan beras untuk di Cipinang, Jakarta, berkisar 2.500-3.000 ton per hari. Stabilisasi harga pun akan terus dilakukan Bulog dengan melakukan penyerapan dan penyaluran agar stok beras tetap terjaga.