Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pemerintah Alokasikan Dana Abadi Kebudayaan Minimal Rp5 Triliun

Koran SINDO , Jurnalis-Selasa, 19 Maret 2019 |12:11 WIB
Pemerintah Alokasikan Dana Abadi Kebudayaan Minimal Rp5 Triliun
Uang Rupiah. Foto: Ilustrasi Shutterstock
A
A
A

SOLO – Pemerintah mulai tahun ini mengalokasikan dana abadi kebudayaan dengan jumlah minimal Rp5 triliun. Anggaran ini diproyeksikan untuk mendukung upaya pelestarian dan mengembangkan kearifan lokal kebudayaan.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (MenkoPMK) Puan Maharani menyatakan telah meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) mengecek terkait alokasi dana abadi kebudayaan minimal. “Sedangkan untuk bagaimana caranya? Akan dilakukan seperti apa? Kini tengah disusun mekanismenya dengan Kemendikbud,” kata Puan seusai memberikan kuliah umum di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, Jawa Tengah, kemarin. Dia menambahkan untuk menjaga kearifan lokal setiap wilayah di Tanah Air tak cukup hanya dilestarikan, tapi juga harus dikembangkan. Sebab budaya merupakan sesuatu sangat penting dan minat anak bangsa terhadap budayanya harus tersalurkan.

Baca Juga: Awal 2019 Belanja Negara Capai Rp153,8 Triliun, Untuk Apa Saja?

Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) rencananya akan membangun satu tempat kesenian sekelas Opera House yang ada di Sidney, Australia. Opera House di Sidney selama ini dikenal sebagai tempat tampil orang-orang terkenal di bidang kebudayaan atau seniman kaliber internasional. “Saya minta (tempat kesenian yang akan dibangun) tak boleh kurang dari Operasi House Sidney,” katanya. Puan mengaku saat melihat mahasiswa ISI Solo tampil, dirinya bangga sekali.

Selain memuji penampilan yang bagus, cucu Presiden pertama RI Soekarno ini menilai para mahasiswa ISI memiliki dedikasi terhadap kesenian Indonesia yang indahnya luar biasa. Seni budaya Indonesia memiliki kearifan lokal dan kekhasan beragam. Bahkan, kebudayaan Indonesia menjadi perhatian dan inspirasi keindahan dunia. Tercatat ada 13 seni budaya Indonesia sebagai warisan dunia oleh UNESCO. Empat di antaranya objek warisan budaya, yakni Candi Borobudur, Candi Prambanan, situs manusia purba Sangiran, dan Subak Bali. Sedangkan sembilan lainnya merupakan objek warisan budaya tak benda, yakni batik, keris, angklung, museum batik di Pekalongan, wayang, tari Salman, Noken, tari tradisi Bali, dan seni pembuatan patung Pinishi.

Baca Juga: Sri Mulyani: APBN 2019 Fokus Tingkatkan SDM

Puan mengungkapkan, seni merupakan keahlian untuk membuat karya yang memiliki nilai keindahan. Seni tidak dapat dilepaskan dari budaya karena nilai-nilai keindahan selalu berakar dari budaya masyarakat. Indonesia sebagai bangsa yang majemuk, terdiri atas 17.000 pulau, 714 suku, 1.100 bahasa, memiliki keragaman seni budaya. Karena itu, berbagai karya seni yang dihasilkan memiliki ciri khas dan berbeda di setiap daerah. Seni gamelan contohnya, walaupun pada dasarnya sama, namun antara gamelan Jawa Tengah dengan gamelan Jawa Timur memiliki perbedaan yang menjadi ciri khas masing-masing. “Begitu juga seni membatik, seni menenun, seni tari, seni lukis, seni pahat, seni kuliner, dan sebagainya memiliki kekhasan budaya di setiap wilayah Nusantara,” jelasnya.

Rektor ISI Solo Guntur mengapresiasi rencana pemerintah yang akan mengalokasikan dana abadi kebudayaan. Sebab kebudayaan merupakan pilar membangun karakter bangsa. Dengan adanya dana abadi kebudayaan diharapkan bisa memfasilitasi upaya meles tarikan dan mengembangkan budaya Indonesia. “Seperti seni, sebagai salah satu elemen kebudayaan, bisa menangkarkan karakter baik, membasuh kehalusan sehingga sangat penting dan strategis,” kata Guntur.

(Ary Wahyu Wibowo)

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement