JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut Indonesia sangat bersyukur jika pertumbuhan ekonominya masih stabil. Meskipun memang jika secara angka, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih melambat.
Menurut Perry, alasan mengapa Indonesia patut bersyukur adalah karena banyak negara lain yang justru tidak tahan dengan kondisi ekonomi global pada tahun lalu. Di mana pada tahun lalu, ekonomi global memang sedang tidak ramah-ramahnya.
Apalagi pada tahun lalu, banyak sekali negara yang mengalami krisis finansial. Sebut saja Argentina, hingga Turki.
"Kita patut bersyukur, harus bersyukur bahwa kinerja ekonomi Indonesia pada tahun 2018 cukup baik," ujarnya dalam acara peluncuran buku Laporan Perekonomian Indonesia 2018 di Komplek Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (27/3/2019).
Baca Juga: Ekonomi 2018 Tumbuh 5,17%, RI Lolos dari Ketidakramahan Dunia
Menurut Perry, kondisi perekonomian global pada 2018 sangat tidak ramah. Dampaknya perekonomian Indonesia pun mengalami guncangan pada tahun lalu.
Salah satu faktor yang membuat perekonomian global tidak ramah adalah kebijakan pemerintah dan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed). Dari sisi kebijakan pemerintah Amerika Serikat sendiri banyak sekali yang menyebabkan namun yang paling berdampak adalah pengenaan bea masuk terhadap produk baja asal China.