Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Investasi Melambat, Ekonomi RI Ditopang Permintaan Domestik

Koran SINDO , Jurnalis-Rabu, 27 Maret 2019 |12:59 WIB
Investasi Melambat, Ekonomi RI Ditopang Permintaan Domestik
Ilustrasi: Foto Shutterstock
A
A
A

Dia menjelaskan, normalisasi akan dihentikan sampai dengan September 2019, yakni normalisasi neraca The Fed. Artinya, satu faktor global itu sudah jelas akan memberikan dukungan terhadap stabilitas rupiah. Selain itu, ada faktor lain yang muncul, yakni situasi ekonomi global semakin melemah atau merosot.

“Hari Jumat data ekonomi Jerman keluar, data manufaktur, memang menunjukkan adanya kemerosotan, demikian juga di Prancis. Tapi, berdasarkan beberapa referensi itu akan reborn pada akhir 2019. Memang pada akhirnya, kemarin European Central Bank (ECB) memberi sinyal sangat dovish,” kata dia.

Karena itu, dari tiga faktor ini sudah memberi arah yang jelas sebab tidak akan terlalu menekan rupiah dan sebaliknya justru bisa memberikan dukungan terhadap stabilitas rupiah. Adapun dari sisi domestik ada beberapa yang mendukung di antaranya inflasi di bawah 3% dan pertumbuhan ekonomi yang stabil di atas 5%.

Defisit transaksi berjalan (current account deficit /CAD) seharusnya pada kuartal II juga akan menurun. Tetapi, overall pada 2019 seharusnya bisa mendekati 2,5% dengan berbagai upaya dari pemerintah dan BI. Dengan demikian, dari sisi stabilitas nilai tukar akan lebih baik dari tahun 2018.

“Tapi kurs jangan dilihat dari hari ke hari, karena ditentukan supply-demand. Jadi, bisa saja tiga hari menguat, satu hari melemah. Itu sebuah koreksi yang sehat,” ungkapnya. (Kunthi Fahmar Sandy)

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement