Semetara itu, jika China mengurangi impor bahan mentah dari Indonesia ini bisa menjadi ancaman bagi perekonomian Indonesia. Sebab konsumsi swasta dan juga neraca dagang yang menjadi pendongkrak ekonomi Indonesia menurun.
Baca Juga: BI: Ekonomi Global Masih Melambat
"Ekspor Indonesia lebih dari 25% komoditas pertambangan dan perkebunan ke China, harganya bisa menurun," ucacpnya.
Meskipun begitu, sejauh ini belum ada tanda-tanda perlambatan ekonomi China. Bahkan beberapa lembaga ekonomi dunia seperti World Bank ataupun IMF belum mengeluarkan stament tanda-tanda ekonomi China akan di bawah 6%.
"Sejauh ini perlambatan pertumbuhan ekonomi China, kata Mirza, belum berdampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia. BI memproyeksikan ekonomi China tahun ini akan tumbuh 6,3% dibanding 6,4% pada 2018. Dampak dari perlambatan itu," ucapnya.
(Feby Novalius)