JAKARTA - Siapa yang tak kenal dengan Brand pakaian Uniqlo. Apalagi dikalangan generasi milenial yang hobi belanja, tentunya brand ini sudah tidak asing lagi.
Memiliki desain unik, seusai namanya, dan tentunya harga yang terjangkau dengan isi dompet kebanyakan khalayak.
Menyasar ceruk kelas menengah yang merupakan piramida besar sosial, membuat Uniqlo kerap menjadi pilihan masyarakat dalam berbusana. Strategi ini pun sukses menjadikan Fast Retailing--induk Uniqlo--menjadi pengecer pakaian terbesar di Asia.
Dikutip dari Sindonews, Sabtu (30/3/2019), keberhasilan tersebut mendaulat sang pendiri, Tadashi Yanai, 70 tahun, sebagai orang terkaya di Jepang. Data Bloomberg menaksir kekayaan Yanai mencapai USD24,8 miliar. Jika dikonversi ke rupiah, nilai tersebut setara Rp353 triliun. Estimasi kurs Rp14.235 per USD
Sebagai orang paling kaya di Jepang, Yanai memiliki rumah bernilai USD50 juta atau setara Rp711 miliar. Rumah ini memiliki area seluas 16.586 kaki persegi di hutan di luar Tokyo.
Juga sebuah rumah berharga USD74 juta di lingkungan Shibuya di Tokyo. Shibuya merupakan lingkungan eksklusif di ibukota Jepang yang hanya ditempati kalangan pejabat pemerintah dan CEO. Shibuya dikenal sebagai simbol status sosial di Jepang. Dan dua lapangan golf di Hawaii, Amerika Serikat, tempat dia menghabiskan waktu di setiap musim panas.
Namun tidak ada keberhasilan yang instan. Yanai membangun bisnisnya merentang 35 tahun, sejak 1984, kali pertama membuka toko Uniqlo. Kini, gerainya telah lebih dari 2.000 toko di 20 negara, termasuk Indonesia
Fast Retailing pun berkembang dengan merek lain, diantaranya Theory, Comptoir des Cotonniers, dan J Brand. Pendapatan Fast Retailing pada Agustus 2017 mencapai USD16,9 miliar atau Rp240 triliun.
Dalam sebuah wawancara dengan Vault Magazine pada 2011, Yanai membeberkan kunci keberhasilannya. "Jika ingin berhasil adalah melayani semua orang. Uniqlo didesain untuk semua orang, baik itu kalangan miliarder, kelas menengah, dan kelas bawah," ujarnya.
Berikut perjalanan kehidupan orang terkaya di Jepang, yang disadur dari Business Insider, Jumat (29/3/2019).
Tadashi Yanai lahir pada 7 Februari 1949 di Ube, Prefektur Yamaguchi. Bakatnya sebagai pengusaha pakaian datang dari sang ayah, yang merupakan penjual pakaian. Sang ayah memiliki toko pakaian pria bernama Ogori Shoji. Tokonya berada di lantai pertama, sedangkan lantai kedua dipakai untuk tempat tinggal.
Namun di masa remaja, Yanai lebih memilih menimba ilmu di perguruan tinggi. Usai lulus dari Universitas Waseda dengan gelar bidang ekonomi politik pada 1971, ia memilih untuk bekerja di tempat lain. Yaitu menjual pakaian dan peralatan dapur di supermarket Jusco. Setahun kemudian, ia berhenti dan mulai bekerja untuk ayahnya.
"Pada awalnya saya termotivasi untuk bekerja. Tapi ayah meminta saya untuk bergabung. Mulanya saya merasa bosan karena seperti rutinitas tetapi akhirnya saya menemukan ini sebagai hal menyenangkan. Saya menyesal pernah mendapat pekerjaan di tempat lain," tukasnya.
Pada 1984, Yanai membangun Unique Clothing Warehouse di Hiroshima, yang nantinya disingkat menjadi Uniqlo. Beberapa tahun kemudian, ia mengubah nama perusahaan pakaian ayahnya menjadi Fast Retailing.