Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Garuda Batalkan Pesanan Boeing 737 Max 8, Ini Kata Menhub

Taufik Fajar , Jurnalis-Minggu, 31 Maret 2019 |13:43 WIB
Garuda Batalkan Pesanan Boeing 737 Max 8, Ini Kata Menhub
Foto: Reuters
A
A
A

JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi memberikan penjelasan terkait maskapai PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan mengajukan pembatalan pengiriman 49 unit pesawat Boeing 737 Max 8. Menurutnya, pihaknya belum mendapatkan hasil evaluasi dari Federal Aviation Administration (FAA)

"Kami belum dapatkan evaluasi dari FAA karena itu penting. FAA regulator yang membawahi secara langsung pabrikan Boeing. Jadi kami sepakat Kemenhub untuk mengacu apa yang jadi rekomendasi. Sampai saat ini belum ada rekomendasi," ujarnya di GBK Senayan, Jakarta, Minggu (31/3/2019).

 Baca Juga: Ketemu Boeing, Garuda Minta Batalkan Pembelian 49 Pesawat

Dia menuturkan, pihaknya jelas dan tegas akan mengikuti aturan dari FAA. Oleh karena itu Kemenhub menunggu hasil dari FAA terkait pesawat Boeing.

"Kita tahu masyarakat ingin ada regulasi yang jelas dari FAA, baru kita lakukan," kata dia.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menurunkan tim untuk melakukan observasi dan penelitian terhadap yang beroperasi di Indonesia. Hal tersebut dilakukan menyusul kebijakan untuk meng-grounded sementara pesawat Boeing 737 MAX 8.

 Baca Juga: Batalkan Pesanan Pesawat, Apa Hasil Pertemuan Petinggi Boeing dengan Garuda?

Budi mengatakan, dirinya telah berbicara dengan pihak Boeing 737 MAX 8. Di mana Boeing 737 MAX 8 saat ini sudah melakukan koordinasi bersama Federal Aviation Administration (FAA) atau lembaga regulator penerbangan sipil di Amerika Serikat.

"Kita akan menunggu rekomendasi dari FAA untuk bisa menerbangkan pesawat Boeing 737 MAX 8 kembali. Dan kami sedang melakukan kajian selama satu Minggu terhadap pesawat Boeing 737 MAX 8," ujarnya saat berbincang dengan Okezone.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement