
Menperin memberikan apresiasi kepada PT GRPyang membangun sekolah vokasi sebagai wujud nyata dari komitmen menumbuhkan tenaga kerja terampil di sektor industri baja. “Apalagi, industri baja merupakan mother of industries, yang produksinya dibutuhkan sebagai bahan baku untuk sektor industri lain,” jelasnya.
Guna menunjang fasilitas sekolah vokasi tersebut, Kemenperin dan PT GRPmenandatangani Nota Kesepahaman tentang Pengembangan dan Penyiapan SDM Industri Baja melalui Pendidikan dan Pelatihan Vokasi Industri. MoU ini ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar dan Presiden Direktur PT GRPAlouisius Maseimilian dengan disaksikan Menperin dan salah satu Shareholders PT GRPDjamaluddin Tanoto.
Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi pembangunan dan pengembangan pendidikan vokasi industri baja berbasis kompetensi yang link and match dengan industri, kemudian pelatihan industri baja berbasis kompetensi dengan sistem 3 in 1 (pelatihan, sertifikasi kompetensi dan penempatan kerja), serta pembangunan infrastruktur kompetensi di bidang industri baja. MoU ini berlaku selama lima tahun terhitung sejak ditandatangani.
Menperin meyakini, ketersediaan SDM industri baja yang kompeten akan mendorong peningkatan produktivitas sehingga turut berperan mendukung pembangunan berkelanjutan. “Semoga kerja sama ini ikut mempercepat program pemerintah dalam membangun kualitas SDM, sesuai amanat dari Presiden Joko Widodo,” ungkapnya. Kemenperin sudah melakukan link & match 700 lebih industri dengan hampir 1300 SMK.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)