BOGOR - Pemerintah akan tetap memberikan subsidi pelayanan publik (PSO) kepada kereta perkotaan, termasuk kereta rel listrik (KRL), guna memindahkan masyarakat dari angkutan pribadi ke angkutan massal, meski saat ini moda andalan warga Jabodetabek itu banyak terjadi gangguan.
“Kalau angkutan kota lebih banyak kebijakan ekonomi mengatasi kemacetan, kalau kita lepaskan subsidi (kereta perkotaan) mungkin (masyarakat) akan kembali ke motor,” kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri seperti dikutip Antaranews, Jakarta, Jumat (5/4/2019).
Besaran subsidi yang digelontorkan kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk kereta perkotaan tahun 2019, yakni Rp2,3 triliun, sementara Rp1,6 triliun di antaranya untuk subsidi penumpang KRL.
Baca Juga: Subsidi Kereta Commuter Diperkirakan Membengkak akibat Penumpang Membeludak
Zulfikri menilai besaran subsidi tersebut untuk menutupi kerugian yang dibebankan kepada masyarakat sebagai imbas dari kemacetan yang ditaksir sekitar Rp65 triliun.