Menurutnya, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia jauh lebih besar dibandingkan. Berdasarkan data Bank Indonesia, devisa yang didapatkan dari sektor pariwisata adalah USD16 miliar. Bahkan, capaian tersebut menjadikan pariwisata komoditas nomor 2 setelah kelapa sawit.
"Datanya belum temukan sampai sekarang, saya pastikan jumlah wisman jauh lebih tinggi dibandingkan Wisnas. Itu bisa diliat laporan BI devisa pariwisata selalu surplus," kata Arief.
Baca Juga: Mahalnya Tiket Pesawat Bikin Liburan ke Luar Negeri Lebih Menarik
Namun lanjut Arief, wisatawan nasional yang lari dari dalam negeri ke luar negeri sebuah keniscayaan. Asalkan memberikan efek dengan masuknya wisatawan asing ke Indonesia.
"Jauh lebih tinggi dibandingkan devisa Indonesia yang ke luar itu namanya surplus. Di telekomunikasi imbal balik selalu ada. Aneh sekali kalo nelfon tanpa balasan. Khawatir juga keluar tapi itu keniscayaan paling ideal jaya orang Bali," jelasnya.
(Feby Novalius)