“Kami sebagai anak, tidak boleh menghitung berapa biaya yang dikeluarkan. Jadi, sesuatu yang sudah diberikan, katanya, jangan diingat lagi,” kata Ratu Ayu Novianti, anak kedelapan almarhumah Dian Al Mahri.
Baca Juga: Silsilah Masjid Kubah Emas
Diakui bahwa ibunya sangat senang membangun rumah ibadah. Semasa hidup sudah beberapa masjid yang dibangun dan diwakafkan.
Namun, yang terbesar memang Masjid Kubah Emas. Bahkan, Dian ikut dalam mendesain bangunan masjid dan dibantu oleh arsitek dalam negeri bernama Uke Setiawan. “Ibu sendiri yang desain, dibantu dengan Uke Setiawan,” katanya, mengenang.
Dia bahkan masih ingat ketika masjid pertama kali dibangun. Kala itu, kata dia, sekitar tahun 2001. “Membangun mesjid ini memakan waktu enam sampai tujuh tahun. Seingat saya, mulai dibangun sejak 2001,” ujarnya.