"Sedangkan untuk sektor nonmigas mengalami surplus USD1,15 miliar," sebutnya.
Sepanjang periode ini, perdagangan Indonesia mengalami defisit tertinggi dengan China yakni mencapai USD5,18 miliar, disusul Thailand sebesar USD1,03 miliar, dan Australia sebesar USD586 juta.
Sedangkan perdagangan dengan Amerika Serikat (AS) tercatat surplus USD2,21 miliar, lalu ke India surplus USD1,86 miliar, serta Belanda USD629 juta.
"Berharap kuartal berikutnya neraca perdagangan bisa surplus, sebab pemerintah sudah buat berbagai kebijakan untuk memacu ekspor dan sebaliknya berupaya mengendalikan impor. Diharapkan implementasinya jauh lebih efektif sehingga memberi pengaruh baik," tutup Kecuk.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)