Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Era Ojek Online Bertarif Murah Berakhir

Koran SINDO , Jurnalis-Kamis, 02 Mei 2019 |10:43 WIB
Era Ojek Online Bertarif Murah Berakhir
Ojek Online. Ilustrasi: (Foto: Koran Sindo)
A
A
A

“Apalagi sekarang ada transportasi baru yang bisa menawarkan efisiensi waktu dengan harga lebih terjangkau,” ucap Ayu. Keluhan juga disampaikan seorang warga bernama Zulfa. Dia menilai tarif Rp10.000 untuk jarak dekat terasa mahal.

Padahal sebelumnya, jarak dekat biasa hanya merogoh kocek sekitar Rp7.000. “Kecewa sih kalau tarif minimal Rp10.000. Apalagi, gue pengguna ojol jarak jauh ya, kan suka pindah-pindah dan hampir setiap hari pakai ojol. Tekor juga kalau minimal Rp10.000,” ujar Zulfa.

Sudah Tepat

Anggota Komisi V DPR biang transportasi Muhidin M Said menilai keputusan pemerintah menetapkan besaran tarif ojol sudah tepat. Dalam pandangannya, penetapan tarif tersebut akan mampu meminimalisasi persaingan dari sisi tarif.

Batas Tarif Bawah-Atas Ojek Online Bakal Berlaku per 1 Mei 2019

“Itu berarti pemerintah juga ada, dan memperhatikan keseimbangan di antara aplikator agar bersaing secara sehat,” ungkapnya. Dia pun menandaskan, pemerintah selaku regulator juga tetap harus memperhatikan pelayanan maupun keamanan yang diberikan oleh pihak driver.

“Karena dengan menetapkan tarif, berarti ada standar yang harus diberikan kepada konsumen kepada masyarakat dari sisi pelayanan maupun safetynya,” ujar dia. Pengamat transportasi dari Universitas Katolik Soegijapranata Semarang meyakini langkah pemerintah menetapkan tarif ojol berdasarkan zonasi sudah mempertimbangkan respons masyarakat.

Dia pun melihat tarif zonasi yang diterapkan di lima kota sudah mewakili dominasi wilayah Grab maupun Gojek sebagai pihak aplikator. “Saya kita ini positif, ya setidaknya lima kota itu sudah mewakili. Dan saya rasa ini bisa diterima masyarakat, sebab tarif berada pada kisaran yang wajar,” ujarnya kepada KORAN SINDO .

Kendati demikian, dia sepakat penerapan tarif ojol tetap harus dievaluasi kembali berdasarkan respons dari masyarakat dan driver itu sendiri. “Dan memang itu harus dievaluasi agar respons yang ada bisa segera dievaluasi, terutama dari masyarakat selaku konsumen ojol,” pungkasnya.

(Ichsan Amin/Okezone.com)

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement