JAKARTA - Pendaftaran untuk sekolah kedinasan yang dibuka sejak 9 April telah resmi ditutup pada 30 April lalu. Berdasarkan data Badan Kepegawaian Negara (BKN) tercatat jumlah pelamar mencapai 248.000 orang. Sebenarnya sampai waktu penutupan jumlah akun pendaftar yang dibuat mencapai 309.981 orang.
Selanjutnya dari jumlah akun tersebut, jumlah yang memilih sekolah kedinasan 269.537 pelamar. “Nah, yang submit dokumen persyaratan hanya 248.032 orang. Itu yang akan ikut tahapan selanjutnya,” kata Kepala Biro (Karo) Humas BKN Mohammad Ridwan di Jakarta, kemarin.
Ridwan mengatakan, Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN masih menjadi favorit dengan jumlah pelamar terbanyak, yakni 137.561 orang. Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di urutan ked
Baca Juga: 1.237 PNS Korupsi Sudah Dipecat
“Posisi keempat Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Bekasi dengan 10.277 pelamar. Posisi ke lima Politeknik Imigrasi (Poltekim) dengan 6.808 pelamar,” ungkapnya. Dia menyebut ada beberapa sekolah kedinasan yang sepi peminat.
Bahkan beberapa tidak ada pelamarnya, di antaranya Balit bang Banyawangi, Badiklat Trans portasi Darat Bali, Politeknik Pelayaran Banten, Politeknik Pelayaran Barombong, Politeknik Malahayati Aceh, Politeknik Pelayaran Sorong, Politeknik Penerbangan Jayapura, dan Politeknik Penerbangan Palembang.
“Selain itu, ada memang beberapa yang peminatnya sedikit, seperti Politeknik Pelayaran Sumatera Barat. Itu nanti kita lihat keputusan Panitia Seleksi Nasional (Panselnas),” ujarnya. Khusus Sekolah Tinggi San di Negara (STSN) akan memperpanjang pendaftaran hingga 5 Mei 2019.
Hal ini didasarkan pada jumlah pendaftar yang menurun dibandingkan tahun lalu. “Tahun lalu 2000-an pendaftar itu pun jumlah yang di terima tidak memenuhi target. Tahun ini baru 1.759 pendaftar.
https://img-z.okeinfo.net/okz/500/library/images/2018/06/02/3qg60b3dofc4gy9mmj3z_12572.jpg
Mereka ajukan perpanjangan dan panselnas menyetujui,” ujarnya. Ridwan mengatakan, selain PKN STAN dan STIS, sekolah kedinasan lainnya akan melakukan seleksi administrasi.
Menurutnya, untuk PKN STAN dan STIS memang sengaja melakukan seleksi administrasi di akhir. Jadi semua yang daftar di STAN dan STIS ikut langsung ikut seleksi kompetensi dasar (SKD) karena strateginya berbeda-beda.
“Kedua ini mungkin karena sebelumnya merasa ada yang sudah seleksi administrasi, tapi tidak lolos passing grade. Jadi biar ikut seleksi semua dulu baru seleksi administrasi,” katanya.
Sebagaimana seleksi lainnya, SKD sekolah kedinasan akan dilakukan dengan computer assisted test (CAT) BKN. Selain itu, pelamar juga akan mengikuti tahapan lainnya seperti tes psikologi, tes kesamaptaan, tes matematika, dan lainnya sesuai dengan ketentuan masing-masing sekolah kedinasan.