Dia menjelaskan bahwa statement itu sifatnya jangka pendek. Karena itu akan berubah dalam waktu singkat. Bisa berbalik arah, bukan jangka panjang. Dinamika pada akhirnya pengaruhi penyesuaian portofolio asing di Indonesia.
"Tadi pagi ada jual asing makanya BI masuk untuk pastikan out flow bisa terjaga dan berlanjut dan jaga di pasar spot ya. Dan statment Presiden Amerika Serikat Donald Trump dampaknya pada yuan ini jatuh tajam, dan memicu jatuhnya harga saham di index di China tetapi lebih dari global jangka pendek, 5%," kata dia.
Dia juga memastikan bahwa hal seperti ini, arus disikapi fluktuasi biasa, tidak perlu banyak di cemaskan. Bank Indonesia (BI), dipastikan akan selalu di pasar untuk jaga stabilitasnya.
"Untuk sebab pelemahan Rupiah di domestik itu, di mana kita ketahui produk domestik bruto (PDB) 5,07% memang di bawah ekspektasi pasar harus dilibatkan compareable dengan negara lain, masih bergerak di atas 5% itu cukup solid menurut saya triwulan dua pasti akan meningkat, karena akan dinamis," ungkap dia.
(Feby Novalius)