Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jejak Bisnis Nabi Muhammad SAW, 5 Pelajaran dari Menggembala Kambing

Rani Hardjanti , Jurnalis-Sabtu, 11 Mei 2019 |04:13 WIB
Jejak Bisnis Nabi Muhammad SAW, 5 Pelajaran dari Menggembala Kambing
Ilustrasi: Foto Shutterstock
A
A
A

JAKARTA – Menggembala kambing adalah pekerjaan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam waktu kecil. Pekerjaan tersebut ternyata menyimpan banyak hikmah yang bisa diteladani bagi para pebisnis.

Ketika itu Muhammad berusia delapan tahun. Kedua orangtuanya, begitu juga dengan kakeknya, telah meninggal dunia.

 Baca Juga: Jejak Bisnis Nabi Muhammad SAW, 2 Metode Keberhasilan

Muhammad tinggal bersama pamannya, Abu Thalib. Walaupun menjadi ketua Suku Bani Hasyim, Abu Thalid hidup dengan sederhana. Bahkan, Nabi Muhammad belajar hidup mandiri dengan menggembala kambing di padang pasir.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak ada Nabi kecuali pernah menjadi penggembala kambing." Mereka para sahabat bertanya, "Apakah engkau juga wahai Rasulullah?" Beliau berkata, "Iya, saya telah menggembala dengan imbalan beberapa qirath (mata uang dinar, Red) dari penduduk Makkah." (HR Bukhari nomor 2262)

Di antara nabi yang diceritakan pernah menggembala kambing adalah Nabi Adam, Nabi Musa, Nabi Ibrahim, Nabi Luth, dan Nabi Ismail.

Menggembala kambing tidak semudah yang dibayangkan orang. Jangan sekalipun memandang rendah pekerjaan ini.

Kambing memiliki sifat berbau apek, kotor, dan tidak gampang mengikuti perintah meskipun dipukul dengan keras. Oleh karena itulah seorang pebisnis bisa mengambil pelajaran di balik pekerjaan menggembala kambing.

 Baca Juga: Jejak Bisnis Nabi Muhammad SAW, Rahasia Sukses Menjadi Entrepreneur

Berdasarkan tulisan di buku 'Jejak Bisnis Rasul' yang diterjemahkan dari 'Jejak Bisnes Rasul' karya Muhammad Sulaiman, Ph.D. dan Aizuddinnur Zakaria terbitan PTS Profesional Publishing Malaysia pada 2010, berikut ini hikmah di baliknya.

1. Kesabaran (self control), agresif, dan membina jiwa yang kukuh (spiritual quotient).

2. Kerja keras (execution) dan disiplin.

3. Ketetapan manajemen waktu (time management) dalam kehidupan sehari-hari.

4. Keakuratan (accounting) dan pengelolaan sumber daya (resources).

5. Kebesaran Tuhan (thinking big) yaitu dengan selalu mengingat ciptaan-ciptaan Allah Subhanahu wa ta'ala serta hikmah di balik ciptaan-Nya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement