Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pergerakan Pasar Properti Diprediksi Landai Jelang Lebaran

Giri Hartomo , Jurnalis-Selasa, 14 Mei 2019 |18:02 WIB
Pergerakan Pasar Properti Diprediksi Landai Jelang Lebaran
Ilustrasi: Foto Shutterstock
A
A
A

Menurut Ike, penurunan suplai properti ketika Ramadan dan Lebaran karena penjual cenderung menghabiskan persediaan suplai yang telah ada. Diiringi dengan penyerapan pasar yang tidak terlalu agresif, maka hal ini menjadi lebih masuk akal daripada memaksakan suplai pada saat sebagian besar fokus masyarakat diarahkan pada spending konsumsi jangka pendek.

Ike menambahkan, pasar properti menengah bawah akan terpengaruh inflasi yang terjadi sepanjang periode Ramadan. Fenomena dan tren meningkatnya inflasi di bulan Ramadan bukanlah hal baru karena telah terjadi dari tahun ke tahun. Periode Ramadan akan menaikkan ekspektasi inflasi secara tradisional karena tingginya permintaan bahan kebutuhan pokok dari masyarakat, karena adanya pola konsumsi yang berbeda di periode ini hingga satu minggu setelah Lebaran.

"Namun, hal ini tidak terlalu berdampak pada kelas menengah atas. Pasar inilah yang bisa disasar pengembang dengan strategi berbeda. Taktik pengendalian inflasi yang bisa dilakukan pemerintah adalah pada harga makanan, bila mampu dikendalikan, inflasi bisa dijaga di angka yang relatif stabil. Keberadaan pasar nontradisional juga secara alamiah dapat mengendalikan harga," jelas Ike.

Tren pasar properti yang siklikal ini, menurut Ike, bisa dimanfaatkan konsumen untuk mendapatkan rumah dengan harga terbaik. Pada periode ini, pasar properti akan berpihak kepada pembeli. Periode Ramadan dan menjelang Lebaran adalah periode di mana pasar bersifat 'buyer's market'.

Artinya, daya tawar dari pengembang cenderung lebih lemah terhadap pembeli, baik itu pembeli untuk ditinggali maupun pembeli untuk investasi. Pada periode ini, pengembang biasanya menawarkan banyak promo, bonus, serta kemudahan-kemudahan lainnya.

Patut dicatat juga mengenai usaha berkelanjutan yang dilakukan oleh pemerintah untuk membantu masyarakat memiliki rumah. Kebijakan terakhir dari pemerintah adalah pelonggaran LTV di Agustus 2018 yang memungkinkan DP ditentukan berdasarkan penilaian dan kesepakatan antara pembeli dan bank pemberi kredit.

Sebelumnya, secara berkelanjutan pemerintah melakukan penerapan LTV secara bertahap, pembentukan PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero) untuk pembangunan infrastruktur berkelanjutan, pembentukan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) sebagai alternatif pembiayaan properti.

"Bagi mereka yang belum memiliki rumah, alih-alih membelanjakan Tunjangan Hari Raya dan tabungan lainnya untuk kebutuhan konsumtif seputar Ramadan, lebih baik digunakan untuk mewujudkan impian memiliki rumah,” katanya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement