CHICAGO - Harga emas berjangka pada divisi COMEX New York Mercantile Exchange ditutup lebih tinggi pada hari Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB), karena investor beralih untuk membeli aset yang aman seperti emas, di tengah konflik perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni ditutup naik USD1,5 atau 0,12% menjadi menetap pada USD1.297,8 per ounce. Demikian seperti dilansir Antaranews, Jakarta, Kamis (16/5/2019).
Baca Juga: Harga Emas Antam Stagnan, Tetap Dijual Rp669.000/Gram
Perhatian pada isu konflik perdagangan AS-China dan data penjualan ritel AS yang lebih lemah dari perkiraan mendukung pergerakan logam mulia. Namun, kenaikan harga emas dibatasi oleh penguatan greenback.
Indeks dolar AS, yang mengukur dolar terhadap enam mata uang utama lainnya turun 0,02% menjadi 97,55 pada 17.30 GMT.
Baca Juga: Penguatan Terhenti, Harga Emas Anjlok
Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar menguat, emas berjangka akan jatuh karena emas dihargai dalam dolar AS, sehingga harga emas menjadi mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lain.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli tetap tidak berubah pada USD14.812 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun USD11,4 atau 1,33% menjadi ditutup pada USD847,7 per ounce.
(dni)