Dia mencontohkan Pasar Tanah Abang di mana terdapat 11.000 kios dengan omzet rata-rata mencapai Rp15 juta per hari harus menelan kerugian hingga Rp165 miliar.
Padahal pada bulan Ramadhan pusat grosir terbesar di Asia Tenggara itu seharusnya tengah meraup pendapatan hingga dua kali lipat karena peningkatan pembeli jelang hari raya Idul Fitri.
"Kalau dirata-rata, 11.000 kios dikali omzet Rp15 juta itu kerugiannya sudah Rp165 miliar. Itu baru di Tanah Abang," katanya.
Di sejumlah pusat belanja lainnya, seperti Mangga Dua dan Glodok, Sarman menyebut meski tidak lumpuh total, pertokoan hanya buka hingga sekitar pukul 14.00 siang.
Baca Juga: Pusat Perbelanjaan Sarinah Masih Tutup