JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melepas ekspor perdana ikan patin (Pangasius hypophthalmus) ke Kerajaan Arab Saudi untuk kebutuhan makanan jamaah haji asal Indonesia. Ekspor perdana ini dilepas di Instalasi Karantina Puspa Agro Sidoarjo, Jawa Timur.
Dalam sambutannya, Plt Direktur Jenderal PDSPKP Nilanto Perbowo mengatakan, ikan patin hasil budidaya selama ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri. Mengingat produksinya yang semakin meningkat, kini Indonesia tak lagi hanya untuk kebutuhan konsumsi dalam negeri, melainkan juga dapat diekspor ke Arab Saudi.
Ekspor perdana kali ini menurutnya adalah buah kerja sama APCI dan SMART-Fish Indonesia yang menangkap potensi patin Indonesia untuk memenuhi kebutuhan ikan jamaah haji Indonesia.
Baca Juga: Ekspor Ikan Hias RI Tertinggi di Dunia tapi Kalah dari Singapura, Kok Bisa?
Sejauh ini, kebutuhan pasokan patin untuk jamaah haji Indonesia diperkirakan mencapai 540 ton. Untuk memenuhinya, pihak APCI telah menyiapkan pasokan sekitar 300 ton patin yang terdiri dari 150 ton cut portion dan 150 ton fillet. Dalam ekspor perdana ini dikirim sekitar 3 kontainer (sekira 63 ton) patin. Sisanya akan dikirim secara bertahap.
“Komoditas patin ini sendiri baru untuk kebutuhan jamaah haji. Harapannya dengan ekspor perdana ini nantinya bisa merambah ke negara-negara lain,” ujar Nilanto dalam keterangannya, Selasa (28/5/2019).
Sementara itu, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama, Muhajirin Yanis menyebut, ikan patin dibutuhkan untuk menunjang pelayanan bagi jamaah haji sebagai sajian menu masakan bercitarasa khas Indonesia.