Baca Juga: Neraca Perdagangan Diproyeksi Masih Defisit hingga USD1,2 Miliar
Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan ekspor terendah yakni bijih, kerak, dan abu logam sebesar USD131,1 juta, bubur kayu/pulp USD41,4 juta, berbagai produk kimia USD33,4 juta, lokomotif dan peralatan kereta api USD7,7 juta, dan kapal laut USD6,7 juta.
Adapun secara sepanjang Januari-Mei 2019 kinerja ekspor Indonesia tercatat mencapai USD68,46 miliar. Realisasi ini lebih rendah 8,61% dari periode Januari-Mei 2018 yang sebesar USD74,91 miliar.
"Upaya menggenjot ekspor ini memang dihadapkan tantangan. Banyak negara tujuan alami perlambatan ekonomi, misalnya seperti China alami perlambatan ekonomi di kuartal I 2019, harga komoditas juga masih fluktuatif. Di dalam negeri juga ada kendala yang memang perlu dipecahkan," tutupnya.
(Feby Novalius)