Share

GMF Incar Dana Segar Rp500 Miliar dari Pasar Modal

Rabu 26 Juni 2019 12:49 WIB
https: img.okezone.com content 2019 06 26 278 2071074 gmf-incar-dana-segara-rp500-miliar-dari-pasar-modal-MB5b3nKnRW.jpg Ilustrasi (Foto: Okezone)

JAKARTA - PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (GMFI) tengah mengincar dana segar senilai Rp500 miliar melalui pasar modal. Modal tersebut sebagai bukti ambisi perseroan untuk menjadi pemain terbesar di Asia untuk perawatan pesawat, terus penetrasi pasar.

Direktur Keuangan Garuda Maintenance Facility, Edward Okky Avianto menjelaskan bahwa perseroan menyiapkan skema pendanaan melalui pasar modal. Disampaikannya, perseroan akan menambah porsi kepemilikan saham publik sebanyak 15% hingga 20%.

Baca Juga: GMF Mulai Garap Bisnis Perawatan Pesawat Militer

“Skema ini masih digodok bersama dengan pihak underwriter,”ujarnya dikutip dari Harian Neraca, Rabu (26/6/2019).

Selain menunggu kondisi pasar yang lebih stabil, perseroan masih menunggu harga saham GMFI untuk menyentuh harga yang sama saat menggelar initial public offering (IPO) yakni pada harga Rp400 per saham. “Rights issue-nya sepanjang market-nya bullish, tapi enaknya nunggu dulu harga kami stabil ke Rp400 baru kami mau coba rights issue,” jelasnya.

Baca Juga: Bengkel GMF Bisa Memperbaiki Pesawat Airbus

Selain itu, GMFI menyiapkan aksi korporasi lainnya yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Edward mengatakan bahwa perseroan tidak menutup kemungkinan untuk memanfaatkan fasilitas pinjaman dari pihak perbankan dan skema pendanaan lainnya. “Jangka pendeknya kami mau buka kaya obligasi, DIRE, segala alternatif pendanaan kami jajaki, rights issue, reksadana, private placement,” ungkapnya.

Dia mengatakan bahwa dana tersebut akan digunakan perseroan sebagai modal kerja dalam mengerjakan perawatan mesin pesawat. Selain itu, perseroan melakukan ekspansi dalam pengembangan workshop yang dimiliki saat ini agar dapat lebih kompetitif dalam melakukan perawatan mesin pesawat yang menjadi fokus perseroan pada tahun ini.

Follow Berita Okezone di Google News

“Kemudian waktu pengerjaan perbaikan mesin itu selama 6 bulan jadi modal di awalnya besar. Jadi belanjanya juga harus dari awal. Uang untuk membelanjakan harus siap sedia,” ujarnya.

Sebagai informasi, perseroan tahun ini menargetkan laba bersih USD500 juta. Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama GMF, Tazar Marta Kurniawan mengatakan, target ini akan ditopang oleh bisnis perawatan mesin.

Baca Juga: GMF Bagikan Dividen USD6,1 Juta

"Portofolio bisnis GMF padatahun 2015, porsi pendapatan paling besar berasal dari line maintenance 31%, kemudian component 28%, danairframe 24%. Tapi sekarang yang paling tumbuh revenue-nya adalah perawatan mesin sebesar 29%," ujarnya.

Tazar melanjutkan, dalam sekali perawatan mesin pesawat, GMF akan memperoleh pendapatan sebesar USD5 juta hingga USD6 juta. Disampaikannya, bisnis perawatan mesin ini sebagai dominant opportunity bagi GMF. Apalagi, perseroan mempunyai rencana jangka panjang perusahaan (RJPP) sebagai top maintenance, repair, dan overhaul (MRO) dan ditandai dengan revenue(pendapatan perusahaan) sebesar USD1 miliar yang akan dicapai tahun 2021.

Baca Juga: Pendapatan Operasional GMF Capai USD470 Juta pada 2018

Selain itu, Tazar juga menambahkan, perseroan tengah melakukan ekspansi di beberapa wilayah seperti kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara, Indo-China dan Asia Timur, serta Australia.Di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara, ekspansi bisnis tersebut akan berupa kerja sama dengan MRO lokal yang direncanakan beroperasi pada 2020.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini