Investasi di Fintech Peer to Peer (P2P) Lending semakin menarik, khususnya untuk para milenial yang merupakan investor pemula. Investasinya cukup terjangkau karena bisa dimulai dari Rp100.000. Keuntungan yang diperoleh ketika menjadi lender biasanya melampaui bunga deposito bank per tahunnya.
Perencana Keuangan dari Finansiaconsulting.com, Eko Endarto mengatakan produk investasi di P2P Lending bisa saja menjadi sarana investasi bagi para kaum milenial dengan pendapatan bulanannya di Rp8 juta ke bawah.
Dia mengatakan milenial harus memahami potensi keuangannya sendiri dan potensi keuntungan dari berinvestasi pada produk tersebut. Selain itu, milenial juga perlu memahami risiko-risikonya.
"Asalkan, mereka para milenial sudah mengerti benar jenis produk investasinya dan risiko yang menyertainya, dan harus uang yang tidak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Sebab bisa jadi likuiditasnya tidak tinggi," ujar Eko.
Selain itu, milenial juga harus memperhatikan legalitas, karena di Indonesia, Fintech yang benar harus terdaftar di OJK. Kemudian, hendaknya milenial memerhatikan risikonya. Memang, investasinya murah, mudah, dan bisa membeli dengan imbal hasil yang tinggi, tetapi juga memiliki risiko yang tinggi. Ketiga, milenial harus memperhatikan kebutuhan untuk investasi.
“Investasi adalah jangka panjang, jadi tidak perlu mempertaruhkan jangka pendek dengan melakukan investasi. Kalau terlalu mempertahankan jangka pendek untuk jangka panjang, itu namanya spekulasi,” kata Eko.
(Rani Hardjanti)