KUALA LUMPUR – AirAsia Group menyatakan keseriusannya berekspansi bisnis ke berbagai sektor digital. Empat sektor yang disasar meliputi lifestyle, logistik, bigpay, serta sektor finansial (asuransi).
Deputy CEO AirAsia Group Bo Lingam mengatakan, saat ini pihaknya sedang mencari model bisnis yang tepat. Dia menjelaskan, AirAsia Group khususnya berbasis di Malaysia saat ini memiliki layanan financial technology melalui marketplace AirAsia.com, teleport (logistik), big pay, serta lifestyle dan entertaint melalui santan.
“Ini sudah berjalan sendiri-sendiri. Kami tinggal mengintegrasikan dan menyiapkan model bisnis yang tepat,” ujar dia di kantor pusat AirAsia Kuala Lumpur, Malaysia, kemarin.
Bo Lingam menjelaskan, modal yang dimiliki AirAsia Group saat ini memanfaatkan basis data penumpangnya. AirAsia memiliki data penumpang hingga 500 juta penumpang di seluruh dunia. Hal ini menjadi modal besar mengembangkan lini bisnis yang tidak hanya sektor maskapai saja.
Baca Juga: Tony Fernandes Buka-bukaan Rahasia Tiket Murah AirAsia
“Ke depan, pelanggan kami bisa membooking aktivitasnya. Apakah dia itu mau berselancar di Bali dua pekan ke depan atau menikmati salju di Eropa, dari sisi akomodasi mulai dari perhotelan, logistik, hingga pembayaran, akan kami siapkan. Pelanggan kami hanya membawa diri saja,” katanya.
Belum diketahui berapa investasi yang dikeluarkan AirAsia untuk mengembangkan lini bisnis ini. Namun, sebagai informasi di Indonesia sendiri, aplikasi fintech dan big pay saat ini sedang menunggu proses dari Otoritas Jasa Keuangan.
Baca Juga: Tony Fernandes Blakblakan, AirAsia Pernah Nyaris Bangkrut hingga Berhasil Sukses
Head Communication AirAsia Group Audrey Progastama Petriny mengatakan, big pay atau dompet elektronik bisa digunakan untuk sistem pembayaran elektronik berbentuk kartu.
“Di Malaysia ini sudah berjalan, saat ini proses mengintegrasikannya ke berbagai lini usaha, seperti lifestyle dan hiburan seperti apa, begitu juga dengan logistik maupun finansial (asuransi). Jadi, ini transformasi bisnis ke depan yang akan mengubah AirAsia bukan hanya sebagai bisnis maskapai saja,” katanya.
Sedangkan bisnis logistik atau kargo akan dimanfaatkan melalu jasa transportasi dengan dukungan 200 pesawat yang dimiliki AirAsia di seluruh dunia.