Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BI Diproyeksikan Pangkas Suku Bunga Acuan 25 Bps

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Kamis, 18 Juli 2019 |10:30 WIB
BI Diproyeksikan Pangkas Suku Bunga Acuan 25 Bps
Foto: BI Umumkan Hasil Rapat Dewan Gubernur (Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) diproyeksikan menurunkan suku bunga acuannya atau BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis points (bps) pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan Juli. Dengan demikian, suku bunga BI yang sepanjang tahun tertahan di level 6% diperkirakan turun ke level 5,75%.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai, kebijakan memangkas suku bunga akan diambil Bank Sentral karena mempertimbangkan perkembangan global secara khusus dari meredanya perang dagang sementara waktu ini.

Baca Juga: Akankah BI Turunkan Suku Bunga Acuannya Hari Ini?

Lalu adanya ekspektasi arah kebijakan moneter yang longgar dari bank sentral negara-negara maju, salah satunya The Fed yang diperkirakan akan mulai menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25-50 bps pada tahun ini sejalan dengan perlambatan ekonomi AS, terindikasi dari proyeksi inflasi yang lebih rendah dari perkiraan awal.

"Ruang pelonggaran kebijakan moneter BI juga terbuka mengingat nilai tukar Rupiah cenderung stabil terindikasi dari volatilitas Rupiah yang menurun dalam sebulan terakhir ini," katanya kepada Okezone, Kamis (18/7/2019).

Baca Juga: Gubernur BI Berani Turunkan Suku Bunga?

Menurutnya, selain kestabilan rupiah, ruang pelonggaran moneter juga terbuka sejalan dengan ekspektasi menyusutnya defisit transaksi berjalan pada hingga Juni 2019. Maka dengan pelonggaran kebijakan moneter BI tersebut, pertumbuhan ekonomi bisa terjaga di tengah adanya gejolak ekonomi global.

"Diharapkan ini dapat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi domestik, di tengah risiko perlambatan ekonomi global karena permasalahan perang dagang antara AS dan China," kata dia.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement