Maka untuk memperbaiki kinerja penjualan otomotif, Tira berharap GIIAS bisa membantu mendongkrak penjualan. Meskipun, dia menyadari momentum tersebut tak cukup kuat untuk meningkatkan penjualan kendaraan.
"Situasi ekonomi masih perlu dicermati dengan baik. Kalau harga komoditas turun ada efek turunan juga ke belanja barang apalagi automotif," imbuh dia, dikutip dari Harian Neraca, Kamis (18/7/2019).
Dari penjelasan tersebut, ASII melihat bahwa saat ini ada pelemahan daya beli dari masyarakat yangbelum diketahui akan berlanjut dalam jangka waktu lama atau tidak. Pelaku industri sendiri melihat pelemahan daya beli serta adanya pemilu menjadi penyebab lesunya penjualan mereka pada semester I-2019. Kondisi tersebut membuat individu atau perusahaan mengerem rencana pengeluaran mereka termasuk dalam pembelian mobil.
Sementara analis Reliance Sekuritas, Kornelis Pandu pernah bilang, ASII masih berpotensi membalikkan arah penjualan di semester dua ini. Menurut dia, ASII bisa menggunakan berbagai strategi untuk meningkatkan penjualan di sisa tahun ini dengan memberi promosi diskon, cashback maupun melalui acara pameran mobil besar.
Meskipun tetap optimistis pada kinerja ASII, dirinya pun membenarkan bahwa industri otomotif memang sedang lesu tahun ini. Namun demikian, Kornelis merekomendasikan untuk menahan dulu saham ASII dengan target konsensus Rp8.475.
(Feby Novalius)