TANGERANG - Maskapai Garuda Indonesia melakukan berbagai upaya efisiensi biaya untuk membukukan laba, di antaranya dengan memperpanjang jangka waktu sewa pesawat dan mengurangi utilisasi atau ketergunaan pesawat.
“Kami melakukan efisiensi biaya. Dalam struktur biaya Garuda 30% sewa pesawat, 30% bahan bakar dan 30% perawatan pesawat. Untuk sewa pesawat. Kami perpanjang sewa pesawat yang empat sampai lima tahun lagi jatuh tempo,” kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Fuad Rizal dalam konferensi pers public expose kinerja keuangan Triwulan 1 2019, dikutip dari Antaranews ,di Tangerang, Banten, Jumat(26/7/2019).
Fuad mengatakan dengan memperpanjang masa sewa pesawat, pihaknya dapat menghemat biaya 25-30%. “Saat ini kami negosiasi perpanjang masa seqw pesawat dengan ICBC leasing dapat pengurangan 25-30 %,” katanya.
Baca Juga: Garuda Batalkan Kerja Sama dengan Mahata
Dia menyebutkan saat ini sudah 10-15 unit pesawat yang dilakukan perpanjangan masa sewa. Dengan memperpanjang masa sewa pesawat juga mendukung upaya Garuda untuk mengurangi utang jangka pendek.
“Perusahaan berencana mengurangi porsi utang jangka pendek dengan ‘reprofiling balance sheet’ utang jangka panjang lebih besar dari utang jangka pendek karena lebih menarik investor,” katanya.
Selain itu, Fuad juga mengurangi utilisasi pesawat karena dapat menghemat pengeluaran bahan bakar hingga lima persen di triwulan 1 2019.
Baca Juga: Garuda Beberkan Kerja Sama dengan Mahata Group
“Biaya bahan bakar walau dari Januari terjadi kenaikan 20%, tapi bahan bakar kita optimalkan produktivitas. Kami tidak lagi menggeber utilisasi pesawat tapi disesuaikan dengan permintaan di jam-jam sibuk,,” katanya.
Dia menuturkan di sejumlah rute sepi, pihaknya mengurangi frekuensi penerbangan dan upaya tersebut efektif dalam menekan pengeluaran dari sisi bahan bakar.
“Di jam kurang ramai kita kurangi (frekuensi), sehingga volume bahan bakar yang keluar lebih sedikit dari tahun-tahun sebelumnya,” katanya.