Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Wall Street Dibuka Anjlok Imbas China Membalas Tarif Impor AS

Fakhri Rezy , Jurnalis-Senin, 05 Agustus 2019 |21:55 WIB
Wall Street Dibuka Anjlok Imbas China Membalas Tarif Impor AS
Saham (Shutterstock)
A
A
A

NEW YORK - Indeks Wall Street dibuka anjlok pada hari Senin (5/8/2019). Hal ini dikarenakan keinginan China membiarkan Yuan anjlok sebagai respons balasan terhadap ancaman tarif baru AS.

Kebijakan tersebut memicu kekhawatiran bahwa hal itu dapat semakin memperburuk perang dagang yang sedang berlangsung.

 Baca juga: Wall Street Tumbang Dipicu Konflik Pejabat The Fed

Mengutip laman Reuters, New York, Senin (5/8/2019), China membiarkan yuan menembus level kunci 7 per dolar untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade pada hari Senin, dan Presiden Donald Trump mengecamnya sebagai "pelanggaran besar".

 Wall Street

Trump belum lama ini mengejutkan pasar keuangan dengan mengancam akan mengenakan tarif 10% pada USD300 miliar impor China.

 Baca juga: Wall Street Terpukul Imbas Kebijakan Tarif Trump

“Perdagangan terus menuju ke arah yang salah. Sebagai pembalasan atas tarif baru, Tiongkok membiarkan yuan bergerak ke level terendah 10 tahun versus dolar AS, ”kata Ryan Detrick, ahli strategi pasar senior untuk LPL Financial di Charlotte, North Carolina.

"Setiap harapan resolusi cepat dengan China memudar dengan cepat."

Dow Jones Industrial Average turun 505,65 poin atau 1,91% pada 25.979,36, S&P 500 turun 59,19 poin atau 2,02% pada 2.872,86. Nasdaq Composite turun 213,46 poin atau 2,67% menjadi 7.790,61.

 Baca juga: Wall Street Mixed Pasca-Suku Bunga The Fed Turun

Seluruh sektor pendukung S&P tercatat di zona merah. Di mana sektor Teknologi turun paling dalam hingga 3,2%.

Apple Inc (AAPL.O) turun 4,1% karena analis memperkirakan tarif yang baru diusulkan akan mengurangi permintaan untuk iPhone andalannya, sementara indeks chip Philadelphia .SOX tergelincir 3,5%.

Tokoh industri Boeing Co (BA.N) dan Caterpillar Inc (CAT.N) merosot lebih dari 2%.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement