JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta untuk transportasi MRT dan KRL memiliki pembangkit listrik (power plant). Hal ini berkaitan dengan kejadian pemadaman listrik di wilayah Banten, Jawa Barat, dan Jabodetabek pada Jumat (5/8/2019).
Dia menyatakan, pengadaan pembangkit listrik perlu dilakukan oleh PT MRT Jakarta dan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI). Sehingga, lanjutnya, jika terjadi pemadaman listrik oleh pihak PLN tidak mengganggu operasional transportasi.
Baca juga: MRT Jakarta Beroperasi Kembali Pukul 20.00 WIB
"Saya usulkan kalau kegiatan strategis seperti MRT dan KRL, yang kereta listrik itu mesti punya pembangkit listrik sendiri," ujar dia ditemui di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Senin (5/8/2019).
Menurutnya, untuk kedua transportasi ini setidaknya dibutuhkan pembangkit listrik dengan daya 250 megawatt (mw). Terdiri dari kebutuhan MRT sebesar 130 mw dan KRL sebesar 120 mw.
Baca juga: Berhasil Dievakuasi, Penumpang MRT yang Terjebak Tak Alami Cedera
Dia menyatakan, untuk kebutuhan MRT yang sebesar 130 mw itu perhitungan jika pembangunan tahap II bisa rampung. Saat ini memang kebutuhan listrik MRT sebesar 60 mw setiap harinya.
"Sehingga memang layak memiliki pembangkit sendiri, tidak bergantung dengan yang lain," katanya.