Selama ini, Rini selalu diwakilkan beberapa menteri lainya, seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati atau Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
“Kehadiran malah menguntungkan Bu Rini. Karena Bu Rini bisa berkonsentrasi melihat kebijakan dari pengawasan Komisi VI. Ini dilematis,” ucapnya.

Beberapa kebijakan yang dikeluarkan oleh Menteri Rini adalah wacana penggabungan beberapa perusahaan BUMN alias Holding. Bahkan yang terbaru adalah wacana ingin menjadikan satu perusahaan BUMN seperti Temasek di Singapura.
“Justru malah memberikan kebijakan holdingnisasi. Sekarang menuju arah super holding. Ini apakah hanya pp atau atau punya cantelan undang-undang,” jelasnya.
(Feby Novalius)