Pengunduran diri Hogg pertama kali diumumkan oleh televisi pemerintah China, CCTV. Namun, tidak jelas apakah itu akan membantu menghidupkan kembali reputasi perusahaan di daratan.
“Akarnya busuk. Tidak ada bedanya siapa pun yang memimpin perusahaan," kata seorang pengguna media sosial China di platform Weibo seperti Twitter dalam sebuah postingan yang disukai lebih dari 900 kali.
Cathay, yang telah mendapat tekanan dari regulator penerbangan China, mengatakan pihaknya berkomitmen penuh untuk Hong Kong dengan prinsip "Satu Negara, Dua Sistem" dan yakin Hong Kong akan memiliki masa depan yang baik.
Baca Juga: China Tidak Akan Duduk Manis jika Situasi Hong Kong Memburuk
Maskapai ini, yang 30% sahamnya dimiliki oleh Air China, menjadi terlibat dalam persilangan antara Beijing dan kelompok-kelompok pro-demokrasi di pusat keuangan Asia setelah beberapa karyawannya mengambil bagian dalam protes Hong Kong.
Minggu ini, Cathay menghentikan pemekerjaan dua pilot karena keterlibatan mereka dalam protes, setelah diperintahkan oleh regulator penerbangan China untuk menangguhkan personel yang terlibat dalam protes ilegal.
Cathay pekan lalu melaporkan laba pertamanya untuk periode Januari-Juni 2019 dan mengatakan paruh kedua kemungkinan akan lebih baik meskipun pemesanan ke depan lebih rendah karena kerusuhan lokal. Demikian dikutip Antaranews, Jakarta, Jumat (16/8/2019).
Seorang analis mengatakan Hogg sangat dihargai dalam industri ini, telah memimpin rencana perputaran keuangan tiga tahun yang hampir selesai dan akuisisi HK Express baru-baru ini.
"Sangat mengecewakan mengetahui pengunduran dirinya terutama mengingat periode yang menantang saat ini," kata analis, yang tidak berwenang untuk berbicara secara terbuka tentang perubahan personel.
(Dani Jumadil Akhir)