JAKARTA - Gagasan rencana dan kriteria desain Ibu Kota Negara terus dimatangkan. Setelah mengkerucut di Kalimantan, pemerintah baru-baru ini memberikan bocoran mengenai ibu kota negara (IKN).
Dalam sebuah dokumen Gagasan dan Rencana Design Ibu Kota Baru, Kementerian PUPR, dikutip Rabu (21/8/2019), design didasari oleh visi ibu kota menjadi katalis peningkatan peradaban manusia Indonesia. Di mana, IKN harus menjadi representasi kemajuan bangsa yang unggul.
Baca juga: Rincian Biaya Pemindahan Ibu Kota Rp500 Triliun
Berikut ini gagasan rencana dan kriteria desain ibu kota baru.
1. Mencerminkan identitas bangsa
Identitas bangsa akan diterjemahkan dalam urban design secara filosofis. Di mana akan mengambil dari pilar-pilar kebangsaan, yaitu, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945.
a. Kota sebagai Simbol Identitas Negara

Baca juga: Spesifikasi Lokasi Ibu Kota Baru, Bappenas: Lahannya Sudah Dikuasai Pemerintah
b. Menghimpun Keberagaman sesuai Bhineka Tunggal Ika dan memperkuat NKRI

2. Mewujudkan keberlanjutan sosial-ekonomi-lingkungan
Sebagai Outcome perlu integrasi aspek sosial, ekonomi dan perlindungan lingkungan. Perlu juga meminimalisir intervensi terhadap alam.

Baca juga: Banyak Spekulan di Kaltim soal Ibu Kota Baru, Bappenas: Tak Akan Ada Ganti Rugi
Selain itu, mengintegrasikan ruang-ruang hijau serta biru. Mempertahankan keberadaan hutan Kalimantan.

Tak luput, public dan community space perlu diperbanyak. IKN juga mengadopsi new urbanism dan green building, serta kualitas ruang yang mendorong kreativitas dan produktivitas masyarakat.
3. Mewujudkan kota cerdas dan modern berstandar internasional
IKN menjadi Kota yang Compact, mengandalkan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mencapai Tujuan SDGs. Penataan bangunan dan lingkungan yang compact dan inklusif.

Moda transportasi publik yang terintegrasi dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan produktivitas kerja. Selain itu, kolaborasi antara arsitektur modern dengan local wisdom.
Penerapan IKN juga melihat desain, material dan teknologi modern, smart building dan penggunaan energi terbarukan. Di mana Desain yang mengutamakan pada pemenuhan seluruh target Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai acuan pembangunan kota-kota Indonesia ke depannya.
(Fakhri Rezy)