Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

SDM Kelautan dan Perikanan Perlu Ditingkatkan untuk Dongkrak Ekonomi RI

Fakhri Rezy , Jurnalis-Kamis, 29 Agustus 2019 |21:54 WIB
SDM Kelautan dan Perikanan Perlu Ditingkatkan untuk Dongkrak Ekonomi RI
Panen ikan (Foto: reuters)
A
A
A

Dirinya juga mengatakan, salah satu kekuatan besar Indonesia adalah potensi laut yang luar biasa. Tetapi hal ini, tidak memiliki arti besar, jika kita tidak memiliki sosok yang konprehensif untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi agar bisa melejit lebih dari 5 persen.

“Sayangnya, dari perikanan terutama ketenagakerjaan nelayan sering kali menjadi tenaga kerja yang tidak dipandang dan tidak memiliki daya saing unggul,” ujar Faisal.

“Padahal kita bisa mewujudkan memiliki nelayan sebagai SDM unggul dan berinovasi yang siap menuju industri 4.0. Caranya ya sinergi yang dilakukan pemerintah dari hulu ke hilir, sehingga bisa memiliki para nelayan sebagai tenaga kerja yang berdaya saing unggul,” papar dia.

Menurut Faisal, kelautan dan perikanan daya ungkit untuk mendorong dan meningkatkan pertumbuhan Ekonomi Indonesia. “Karena itulah dibutuhkan sosok atau tokoh yang Komperhensif yaitu memiliki aspek Kapabel, Berjiwa Leadership, Berani, Berpengalaman atau Pakar di bidangnya,Memiliki Program, memiliki Kemampuan Teknis Manajemen dan sebagainya,” ujar Faisal.

Sementara itu Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Teman Jokowi, Samsul B. Ibrahim mengatakan, kondisi sosial ekonomi yang ada di Indonesia memiliki banyak masalah dalam hal pengangguran dan kemiskinan, ketimpangan sosial, disparitas pembangunan antar wilayah, penderita gizi buruk, daya saing dan indek Pembangunan Manusia (IPM) rendah serta kerusakan lingkungan .

“Kita butuh sosok konprehensif yang mengerti detail persoalan ekononomi dan kelautan,” kata Samsul.

Pria asal Aceh ini, mengutip Prof. Rokhmin Dahuri tentang Indonesia yang belum maju dan sejahtera hingga saat ini yang disebabkan pertumbuhan ekonominya masih rendah yaitu masih di bawah tujuh persen pertahun. “Belum lagi, masalah ketenagakerjaan yang kurang berkualitas, kurang inklusif dan unsustainable,” ujar Samsul.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement