JAKARTA - Menjalankan bisnis tentu bukanlah hal yang mudah. Banyak yang harus dilakukan supaya bisa membangun dan mempertahankan bisnis di tengah berbagai rintangan dan perubahan. Seperti kisah CEO Walmart Doug McMillon, yang telah menghadapi banyak rintangan dalam menjalankan bisnisnya.
Melansir Fortune, Jakarta, Minggu (8/9/2019), McMillon menjelaskan bahwa menghadapi masalah sosial politik yang kompleks adalah bagian beban dan tanggung jawab dalam menjalankan salah satu perusahaan papan atas dunia.
Baca Juga: Bangun Pagi Tiru CEO Apple, Seseorang Ini Malah Terima Kesulitan
Meskipun Walmart dengan mudah menduduki peringkat 1 daftar Fortune Global 500 dengan pendapatannya sebesar USD514 miliar. Hal itu bukan berarti tanpa perjuangan.
Dari kasus penembakan hingga masalah sosial politik telah dia lewati. Tetapi hingga kini, dengan 2,2 juta rekanan di seluruh dunia, Walmart berhasil menjadi perusahaan non-pemerintah terbesar di dunia.

McMillon telah menghabiskan seluruh kariernya di dunia retail besar. Tetapi ketika naik ke jabatan setengah tahun yang lalu, dia justru mendapati perusahaannya menjadi sedikit kacau.
McMillon kemudian menyimpulkan bahwa perlu berinvestasi dalam tenaga kerjanya untuk meningkatkan kualitas dan retensi perusahannya.
Baca Juga: Kisah Miliarder Tertua Dunia yang Belum Miliki Rencana Pensiun
Walmart satu-satunya perusahaan yang dinobatkan ke daftar Fortune's Change the World dalam setiap lima tahun. Di masa lalu, Walmart telah masuk ke dalam daftar terutama untuk kepemimpinannya dalam menjalankan praktik bisnis yang berkelanjutan.
Saat ini, Walmart membangun fondasi dengan inisiatif 'Live Better U' yang diluncurkan oleh perusahaannya dan bermitra dengan Guild Education untuk meluncurkan program tersebut. Sekitar 6.000 karyawan Walmart sudah aktif dan terdaftar di sekolah melalui program ini, dan 4.000 lainnya mendaftar untuk memulai musim gugur ini.
