JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan buka suara terkait tudingan jika pemerintah mengistimewakan China. Hal tersebut diperkuat dengan masuknya China sebagai tiga besar dengan negara investor terbesar di Indonesia.
Menurut Luhut, alasan mengapa selalu memberikan peluang kepada Investor China adalah karena negeri tirai bambu ini selalu menyanggupi persyaratan yang dibuat pemerintah. Bahkan jika diibaratkan, China ini selalu mau ketika pemrintah memerintahkan untuk mengerjakan satu proyek.
Baca juga: 72 UU Terkait Investasi Sudah Usang, dari Zaman Belanda hingga Overlapping
“Kalau saya di-challenge Luhut lagi-lagi China. China itu gampang, kita suruh apa saja mau,” ujarnya saat ditemui di Djakarta Theater, Jakarta, Kamis (12/9/2019).

Luhut justru melempar balik pihak-pihak yang justru menuding dirinya menganak emaskan investor China. Menurut dia, tudingan yang dilontarkan tersebut tak memiliki dasar.
Baca juga: Jokowi Ingin Ada Perbaikan Ekosistem Investasi
“Nanti orang bilang Luhut ini agen China, Dubes kehormatan China, itu yang ngomong asal bunyi saja," kata Luhut.
Luhut menjelaskan, dirinya tak pilih kasih dalam memilih investor yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia. Negara manapun boleh menanamkan modalnya di Indonesia asalkan memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku.
Syarat pertama, investor tersebut harus membawa teknologi yang ramah lingkungan. Kedua, memberi nilai tambah bagi Indonesia dalam mengolah sumber daya mineral.
“(Investor harus) transfer teknologi ke tenaga lokal, oke tenaga lokal dalam 4 tahun pertama belum bisa. Tapi kau (China) pakai tenaga asingmu, tapi sementara itu kau harus mendirikan politeknik untuk nanti mengganti mereka tahun 3-4 seterusnya. Itu yang terjadi di Morowali sekarang,” jelasnya.
(Fakhri Rezy)