Menurut Menteri PUPR itu, pengerjaan underpass, flyover, dan JPO akan dimulai tahun 2020 setelah Feasibility Study (FS) kereta semi cepat diselesaikan pihak Jepang. Direncanakan pembangunan flyover akan diterapkan pada perlintasan sebidang di wilayah perkotaan dan untuk wilayah perdesaan underpass.

“Setelah studi ini selesai kita mulai konstruksi fisik selama mungkin 2-3 tahun. Konektivitas di Pulau Jawa akan menjadi lebih lancar karena Merak, Jakarta, Demak, Semarang, Kudus hingga Surabaya sudah tersambung, termasuk juga nanti dari Cileunyi, Garut , Tasik kemudian Cilacap, Jogja dan Solo. Semua kita hubungkan. Sekarang saja dengan kondisi tersambungnya Tol Trans Jawa sudah mengubah perilaku dunia usaha dan masyarakat,” kata Menteri Basuki.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)