CHICAGO - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange kembali menguat pada perdagangan Selasa waktu setempat. Di mana kenaikan harga logam mulia didorong oleh penurunan pasar saham Amerika Serikat (AS) dan melemahnya dolar AS.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember naik USD16,1 atau 1,09%, menjadi ditutup pada USD1.489 per ounce. Indeks dolar AS, yang mengukur dolar terhadap enam rival, turun 0,17% menjadi 99,2.
Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Ceban Jadi Rp751.000 per Gram
Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS. Berarti jika dolar menguat, emas berjangka akan jatuh karena emas, dihargai dalam dolar AS. Hal ini menjadi mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lain.
Sementara itu, pada pasar saham, indeks Dow Jones Industrial Average turun 343,79 poin atau 1,28%. Indeks S&P 500 turun 36,54 poin atau 1,23%, dan Nasdaq Composite Index turun 90,65 poin atau 1,13%.
Baca Juga: Harga Emas Turun 2% Tertekan Menguatnya Wall Street dan Dolar AS
Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan ekuitas AS. Ketika pasar saham sedang naik, investor mungkin berhenti membeli aset safe-haven. Demikian dikutip dari Xinhua, Rabu (2/10/2019).
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 30,4 sen, atau 1,79% menjadi ditutup pada USD17,302 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun USD3,1, atau 0,35, menjadi menetap pada USD886,1 per ounce.
(Feby Novalius)