JAKARTA – Pemerintah melakukan evaluasi pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak semulus di RPJMN 2010-2014.
Menanggapi hal tersebut, Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, rata-rata pertumbuhan ekonomi 2015-2019 hanya di kisaran 5%. Nilai tersebut lebih rendah dibandingkan RPJMN tahun 2010-2014 yang rata-rata mendekati 5,5%-6%.
Baca juga: Pemindahan Ibu Kota Sudah Masuk RPJMN 2020-2024
“Tapi kita mengetahui bahwa ada unsur harga komoditas atau booming harga komoditas di periode 2010-2014 yang membuat perekonomian tumbuh tinggi,” ujar Bambang usai sidang cabinet, Jakarta, Kamis (3/10/2019).

Dirinya mengatakan, saat Kabinet Kerja pada 2014 dimulai, booming harga komoditas sudah berakhir. Akibatnya, ekonomi Indonesia hanya tumbuh di kisaran 5%.
Baca juga: Menperin Siapkan Jurus Dongkrak Ekonomi Indonesia 2020-2024
“Mugkin dianggap lebih rendah, tapi paling enggak ini termasuk yang relatif tinggi bagi ekonomi sebesar Indonesia,” ujarnya.