Sebagai gambaran, pada Juli silam, tingkat okupansi KA tersebut mencapai rata-rata 4.000-4.400 penumpang per hari atau hanya 13% dari kapasitas angkut. Padahal, kapasitas total kereta tersebut jauh lebih besar.
Mengacu pada data yang tercantum dalam website resmi PT Railink, tiap rangkaian KA Bandara Soetta terdiri dari 6 gerbong. Dengan jumlah kursi pada masing-masing rangkaian tersedia 272 seat.
KA Bandara sedianya diproyeksikan mampu beroperasi dengan 124 jadwal perjalanan per hari, sehingga mampu mengangkut 33.728 penumpang per hari. Namun, sejauh ini baru terdapat 70 jadwal perjalanan per hari.
Dengan jumlah tersebut, kapasitas penumpang per hari adalah 19.040 penumpang. Jika dibandingkan dengan tingkat okupansi saat itu yang mencapai 4.000-4.400 per hari, maka setiap hari di KA Bandara ada 15.000 kursi kosong.
"Semula 30%-35%," ucap Budi.
(Dani Jumadil Akhir)