JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyayangkan banyaknya petinggi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tertangkap Komisi Pemberantas Korupsi (KPK). Teranyar, direksi Perum Perikanan Indonesia (Perindo) dan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Inti).
Dia menyatakan, semakin meningkatnya jumlah suntikan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Penyertaan Modal Negara (PMN), seharusnya turut dibarengi dengan membaiknya integritas dan tata kelola keuangan BUMN.
Baca Juga: Dirut Jadi Tersangka KPK, Perum Perindo Dipimpin Plt Farida Mokodompit
"Bukannya semakin tergoda terhadap suatu aset atau kekayaan atau keuangan. Itu bukan kita itu adalah uang rakyat yang harus dikelola," ujar Sri Mulyani di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (4/10/2019).
Sri Mulyani mengatakan, sikap integritas petinggi BUMN merupakan elemen yang sangat penting dalam mengelola aset negara yang sangat besar. Dengan adanya kasus korupsi yang dilakukan oleh oknum-oknum petinggi BUMN, menurutnya, berimbas buruk karena dapat merusak citra seluruh perusahaan pelat merah.
Baca Juga: Sederet Bos BUMN Tersandung Kasus Korupsi di 2018, dari Krakatau Steel hingga AP II
"Ini kan merupakan suatu reputasi yang berat. Karena buat mereka yang jujur dan berkomitmen, itu (korupsi oleh oknum BUMN) merupakan suatu pengkhianatan," katanya.