JAKARTA - Niat investor Uni Emirat Arab (UEA) untuk ikut investasi pemindahan ibu kota baru semakin serius. Bahkan dalam waktu dekat, pihak investor UEA akan bertemu langsung dengan perwakilan pemerintah
Baca Juga: UEA Minat Investasi di Ibu Kota Baru, Ini Skemanya
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pekan depan pihak UEA akan bertemu dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Pertemuan tersebut untuk membahas bagiaman skema yang tepat untuk diterapkan.
“Bagus Jadi kita godok nanti sovereign wealth fund (SWF)-nya ini, kemarin Presiden sudah kasih arahan. Nanti Bu Ani (Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati), besok Minggu depan itu akan datang timnya kemari, nanti ketemu dengan tim kami. kemudian ketemu dengan Bu Ani, nanti kita finalisasi, Bu Ani nanti akan ke Abu Dhabi untuk finalisasi,” ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman, Jakarta, Jumat (4/10/2019).
Baca Juga: Lahan Ibu Kota Baru Belum Bisa Dieksekusi, Kenapa?
Menurut Luhut, skema investasi ibu kota baru ini diharapkan bisa segera rampung, sehingga pada 13 Januari 2020, investasi untuk ibu kota baru ini bisa segera berjalan. Menurut Luhut, nantinya jika skema tersebut berjalan, uang yang didapat dari UEA ini akan menjadi private equity pemerintah.
"Jadi pemerintah chip in nanti, mungkin brownfield project yang sudah ada, mereka taro uang," ucapnya.