Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

20 Industri yang Hampir 'Lenyap' karena Modernisasi

Rizqa Leony Putri , Jurnalis-Rabu, 16 Oktober 2019 |06:27 WIB
20 Industri yang Hampir 'Lenyap' karena Modernisasi
Industri (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Era 1950-an sudah benar-benar sangat berbeda dengan saat ini. Ekonomi telah banyak berubah selama tujuh dekade terakhir. Begitu pula dengan 20 industri ini yang dulunya merupakan pengusaha besar pada tahun 1950, tapi tidak dengan saat ini.

Melansir Business Insider, Jakarta, Rabu (16/10/2019), berikut ini 20 industri yang kini telah banyak mengalami pengurangan drastis pada jumlah pekerjanya:

Baca Juga: Sewa Toko Rp150 Juta, Pedagang Pilih 'Kabur' dari Mal Ambassador yang Sepi

20. Industri Mesin Pertanian

Industri ini memproduksi traktor dan peralatan pertanian lainnya. Dahulu, sebanyak 177.522 orang dipekerjakan pada tahun 1950, lalu turun menjadi 108.392 pada tahun 2017. Telah terjadi penurunan sebesar 39%.

19. Manufaktur Produk Karet

Industri ini memproduksi produk yang terbuat dari karet. Sebanyak 243.401 orang dipekerjakan pada tahun 1950 kemudian terjadi penurunan sebesar 39% menjadi 147.759 pada tahun 2017.

Kilang Minyak

18. Perdagangan Grosir Produk Minyak Bumi

Sebanyak 166.488 orang dipekerjakan pada tahun 1950 pada industri yang bergerak dengan menjual produk minyak bumi secara grosir ke bisnis lain. Sayangnya, angka tersebut turun menjadi 94.992 pada tahun 2017 dengan level penurunan mencapai 43%.

17. Perdagangan Grosir Produk Pertanian

Sebelum turun menjadi 62.695 pada tahun 2017 dengan penurunan 45%, industri ini pernah mempekerjakan 114.685 orang pada tahun 1950. Mereka menjual bahan mentah yang diproduksi di pertanian secara grosir ke bisnis lain.

16. Manufaktur Logam Non-Ferrous Primer

Industri ini dulunya dapat mempekerjakan 235.856 orang pada tahun 1950, namun jumlah tersebut turun 50% menjadi 118.779 pada tahun 2017. Industri ini menghasilkan paduan logam dan bahan yang tidak termasuk besi.

15. Pengecer Bahan Bakar dan Es

Menjual bahan bakar dan es ke konsumen, industri ini mempekerjakan 172.841 orang pada tahun 1950. Namun, angka tersebut turun separuhnya menjadi 85.806 pada tahun 2017.

Baca Juga: Dulu Berjaya, Kini Mal Ambassador Sepi dan 'Disewakan'

14. Layanan Rumah Tangga Pribadi

Mempekerjakan 1.713.352 orang pekerja seperti pelayan, pembantu rumah tangga, dan koki di rumah tangga pribadi pada tahun 1950. Sayangnya, pada tahun 2017 terjadi penurunan 51% menjadi 847.769 orang.

13. Pertanian

Meski sempat berjaya dengan mempekerjakan 7.088.904 orang pada tahun 1950, angka tersebut harus turun menjadi 3.429.844 pada tahun 2017 dengan penurunan sebanyak 52%.

petani

12. Penebangan

Industri yang menghasilkan kayu dari kegiatan kehutanan mempekerjakan sebanyak 187.314 orang pada tahun 1950. Angka tersebut turun menjadi 80.998 pada tahun 2017 dengan penurunan 57%.

11. Pencucian dan Pembersihan

Pada tahun 1950, sebanyak 696.742 orang dipekerjakan di industri yang bergerak dalam membersihkan atau mewarnai pakaian. Namun, pada tahun 2017 terjadi penurunan 58% menjadi 295.395 orang.

10. Pengerjaan Baja, dan Pabrik Rolling

Sebanyak 691.184 orang dipekerjakan pada tahun 1950, namun turun 61% menjadi 270.367 pada tahun 2017. Industri ini menghasilkan paduan dan bahan baja dan besi.

9. Transportasi Air

Industri bergerak dalam memindahkan barang dan orang ke perairan di kapal. Pada tahun 1950, 212.979 orang dipekerjakan, lalu mengalami penurunan 65% menjadi 74.362 pada tahun 2017.

Baca  Juga: Curhat Pedagang WTC Mangga Dua: Omzet Rp5 Juta Untung-untungan

8. Industri Besi dan Baja Primer

282.922 orang dipekerjakan di industri ini pada tahun 1950, lalu turun menjadi 88.234 pada tahun 2017 (penurunan 69%). Kegiatan industri ini meliputi kegiatan yang melibatkan produksi baja atau campuran besi dan bahan lain di luar blast furnace, pekerjaan baja, dan industri pabrik rolling.

7. Manufaktur Pakaian dan Aksesori

Sebanyak 1.006.386 orang dipekerjakan di industri ini pada tahun 1950. Industri yang memproduksi pakaian dan aksesori tak lagi digandrungi pada tahun 2017, sehingga angka pekerja turun drastis 79% menjadi 207.023 orang.

tembakau

6. Manufaktur Produk Tembakau

Sebanyak 104.689 orang dipekerjakan pada tahun 1950, lalu turun menjadi 20.286 pada tahun 2017 (turun 81%). Industri ini memproduksi produk tembakau seperti rokok.

5. Jalur dan Transportasi Kereta Api

Industri yang mengangkut barang dan orang melalui kereta api menggunakan kereta api sempat mempekerjakan 1.436.681 orang dipekerjakan pada tahun 1950. Kemudian, pada 2017 terjadi penurunan 82% menjadi 254.836.

4. Pembuatan Benang dan Kain

Pada tahun 1950, sebanyak 897.266 orang dipekerjakan, namun turun menjadi 107.607 pada tahun 2017 (turun 88%). Industri ini menghasilkan benang dan tekstil lainnya.

3. Manufaktur Alas Kaki

Sebanyak 277.639 orang dipekerjakan untuk menghasilkan sepatu dan alas kaki lainnya tahun 1950. Namun, pada tahun 2017 turun drastis menjadi 32.577 pada tahun 2017.

ESDM Pastikan Tambah Kuota Produksi Batu Bara Jadi 585 Juta Ton pada Tahun 2018

2. Penambangan Batu Bara

Industri tambang batubara untuk pembangkit listrik atau proses industri lainnya hanya mempekerjakan 62.536 orang pada tahun 2017. Setelah sebelumnya mencapai 537.702 orang pada tahun 1950.

1. Pabrik Rajut

Industri yang memproduksi pakaian rajut dan barang-barang lainnya mempekerjakan 208.863 orang pada tahun 1950. Namun angka pekerja tersebut turun menjadi 18.074 pada tahun 2017.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement